Secara teoritis, organisasi sekolah dalam menyelenggarakan
programnya terlebih dahulu menyusun tujuan dengan baik yang penerapannya
dilakukan secara efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar
(PBM). Keefektifan organisasi sekolah tergantung pada rancangan
organisasi dan pelaksanaan fiingsi komponen organisasi yang meliputi
proses pengelolaan informasi, partisipasi, pelaksanaan tugas pokok
organisasi, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian.
Kepala sekolah memiliki peranan yang sangat kuat dalam
mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya
pendidikan yang tersedia di sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah
merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat
mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolahnya melalui
program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Kepala
sekolah dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang
memadai agar mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk meningkatkan
mutu sekolah.
Edmonds (dalam Sagala, 2005) tentang sekolah efektif menunjukkan
bahwa peran kepala sekolah sedemikian penting untuk menjadikan sebuah
sekolah pada tingkatan yang efektif. Asumsinya adalah bahwa sekolah yang
baik akan selalu memiliki kepala sekolah yang baik, artinya kemampuan
profesional kepala sekolah dan kemauannya untuk bekerja keras dalam
memberdayakan seluruh potensi sumber daya sekolah menjadi jaminan
keberhasilan sebuah sekolah. Untuk lebih mengefektifkan pelaksanaan
pekerjaannya dan dapat mendayagunakan seluruh potensi sumber daya yang
ada di sekolah maka kepala sekolah harus memahami perannya.
a) Kepala sekolah sebagai manajer
Supriyono (2000) mengatakan bahwa manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mencapai hasil tertentu melalui tindakan orang lain yang berada dibawah tanggung jawabnya. Sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberikan kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah, (Mulyasa, 2005).
Supriyono (2000) mengatakan bahwa manajer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk mencapai hasil tertentu melalui tindakan orang lain yang berada dibawah tanggung jawabnya. Sebagai manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau kooperatif, memberikan kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah, (Mulyasa, 2005).
Sebagai manajer kepala sekolah harus mampu mengusahakan berbagai
kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan. Merencanakan, dalam arti
kepala sekolah harus benar-benar memikirkan dan merumuskan dalam suatu
program tujuan dan tindakan yang harus dilakukan; Mengorganisasikan,
berarti bahwa kepala sekolah harus mampu menghimpun dan
mengkoordinasikan sumber daya manusia dan sumber-sumber material sekolah
sebab keberhasilan sekolah sangat bergantung pada kemampuan kepala
sekolah dalam mengatur dan mendayagunakan berbagai sumber daya dalam
mencapai tujuan; Memimpin, dalam arti bahwa kepala sekolah memiliki
kemampuan untuk mengarahkan dan mempengaruhi seluruh sumber daya manusia
untuk melakukan tugas-tugasnya yang esensial. Dengan menciptakan
suasana yang tepat kepala sekolah dapat membantu sumber daya manusia
untuk melakukan hal-hal yang paling baik.; Mengendalikan, dalam arti
kepala sekolah memperoleh jaminan bahwa sekolah berjalan mencapai
tujuan. Apabila terdapat kesalahan di antara bagian-bagian yang ada dari
sekolah tersebut maka kepala sekolah harus memberikan petunjuk dan
meluruskan.
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai manajer mempunyai tugas antara lain (1) menyusun perencanaan, (2) mengorganisasikan kegiatan, (3) mengarahkan kegiatan, (4) mengkoordinasikan kegiatan, (5) melaksanakan kegiatan, (6) melakukan evaluasi terhadap kegiatan, (7) menentukan kebijaksanaan, (8) mengambil keputusan, (9) mengadakan rapat, (10) mengatur proses belajar mengajar, (11) mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana, keuangan sekolah/RAPBS, (12) mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi lain, dan (13) mengatur organisasi siswa intra sekolah.
Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai manajer mempunyai tugas antara lain (1) menyusun perencanaan, (2) mengorganisasikan kegiatan, (3) mengarahkan kegiatan, (4) mengkoordinasikan kegiatan, (5) melaksanakan kegiatan, (6) melakukan evaluasi terhadap kegiatan, (7) menentukan kebijaksanaan, (8) mengambil keputusan, (9) mengadakan rapat, (10) mengatur proses belajar mengajar, (11) mengatur administrasi, ketatausahaan, siswa, ketenagaan, sarana dan prasarana, keuangan sekolah/RAPBS, (12) mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi lain, dan (13) mengatur organisasi siswa intra sekolah.
Dari paparan di atas, bahwa peran kepala sekolah sebagai manajer
dapat dilihat pada kemampuan penyusunan berbagai program sekolah,
penyusunan personalia sekolah, pengoptimalan segenap sumber daya
sekolah, dan penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi oleh guru dan
staf.
b) Kepala sekolah sebagai administrator
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah. Sebagai seorang administrator, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan mengembangkan semua fasilitas sekolah baik sarana maupun prasarana pendidikan.
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah. Sebagai seorang administrator, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan mengembangkan semua fasilitas sekolah baik sarana maupun prasarana pendidikan.
Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan harus mampu
menerapkan kemampuannya dalam tugas-tugas operasionalnya yakni kemampuan
pengelolaan kurikulum, pengelolaan administrasi peserta didik,
pengelolaan personalia, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan
administrasi kearsipan, dan pengelolaan administrasi keuangan.
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa peran kepala sekolah
sebagai administrator dapat dilihat pada kemampuan pengelolaan
kurikulum, pengelolaan administrasi peserta didik, pengelolaan
personalia, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan administrasi
kearsipan, dan pengelolaan administrasi keuangan.
c) Kepala Sekolah sebagai supervisor
kepala sekolah mempunyai tugas sebagai supervisor. Kepala sekolah sebagai supervisor dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap guru-guru dan personel lain untuk meningkatkan kinerja mereka. Kepala sekolah sebagai supervisor bertugas mengatur seluruh aspek kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan target yang telah ditentukan. Aspek-aspek kurikulum yang harus dikuasai oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah materi pelajaran, proses belajar mengajar, evaluasi kurikulum, pengelolaan kurikulum, dan pengembangan kurikulum.
kepala sekolah mempunyai tugas sebagai supervisor. Kepala sekolah sebagai supervisor dimaksudkan untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap guru-guru dan personel lain untuk meningkatkan kinerja mereka. Kepala sekolah sebagai supervisor bertugas mengatur seluruh aspek kurikulum yang berlaku di sekolah agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan target yang telah ditentukan. Aspek-aspek kurikulum yang harus dikuasai oleh kepala sekolah sebagai supervisor adalah materi pelajaran, proses belajar mengajar, evaluasi kurikulum, pengelolaan kurikulum, dan pengembangan kurikulum.
Sergiovani dan Starrat (dalam Mulyasa, 2005) menyatakan bahwa “
Supervision is a process designed to help teacher and supervisor team
more about their practice, to better able to use their knowledge and
skills to better serve parents and schools and to make the school a more
effective learning community”.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa peran utama kepala sekolah sebagai supervisor adalah menyusun dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya yang diwujudkan dalam, program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler, serta peningkatan kinerja tenaga kependidikan dalam upaya pengembangan sekolah.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa peran utama kepala sekolah sebagai supervisor adalah menyusun dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta memanfaatkan hasilnya yang diwujudkan dalam, program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler, serta peningkatan kinerja tenaga kependidikan dalam upaya pengembangan sekolah.
d) Kepala sekolah sebagai leader
Wahjosumidjo (1999) mengatakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. Kepala sekolah sebagai leader memiliki visi dan mempunyai peranan dalam mengelola visi menjadi sebuah kenyataan. Untuk menjadi pemimpin yang efektif menggunakan analitis yang dikembangkan dengan baik dan kemampuan intelektual dalam membimbing para staf dalam proses mengidentifikasi masalah-masalah, keterampilan politik dan manajemen untuk menyelesaikan konflik dan mampu membuat berbagai rencana kerja.
Wahjosumidjo (1999) mengatakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. Kepala sekolah sebagai leader memiliki visi dan mempunyai peranan dalam mengelola visi menjadi sebuah kenyataan. Untuk menjadi pemimpin yang efektif menggunakan analitis yang dikembangkan dengan baik dan kemampuan intelektual dalam membimbing para staf dalam proses mengidentifikasi masalah-masalah, keterampilan politik dan manajemen untuk menyelesaikan konflik dan mampu membuat berbagai rencana kerja.
Pendapat di atas dapat memberikan gambaran bahwa peran kepala sekolah
sebagai leader harus memiliki kepribadian yang kuat, memahami kondisi
guru dengan baik, memiliki visi dan misi sekolah, memiliki kemampuan
mengambil keputusan yang partisipatif dan memiliki kemampuan untuk
berkomunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar